Pertama kali mendaki memakai hijab, alhamdulillah bertahan sampai sekarang, semoga sampai seumur hidup. Jika tidak bisa membahagiakan bapak, setidaknya jangan menambah dosa beliau. Aku sangat – sangat menyukai tempat – tempat seperti ini, kesukaanku mungkin sudah tergolong adiksi. Aku mencintai matahari terbit, matahari terik (bagus banget buat foto hehe), matahari tenggelam, padang rumput yang subur menghijau ataupun mengering kuning, bukan hitam terbakar.
Aku mencintai duduk istirahat di tengah kelelahan di tanah lembab bersandar pohon yang kadang berlumut, dengan disuguhi gemerlap lampu perkotaan dan jutaan bintang di langit yang kelam. Aku mencintai berdiri diatas tanah tertinggi sebuah gundukan tujuan perjalanan dengan mengibarkan Bendera Merah Putih bersama sahabat – sahabatku. Ada banyak hal yang kucintai saat aku mendaki gunung.
Aku mencintai bangun di tengah malam oleh teriakan rekanku yang sangat melengking dengan goal : ‘summit attack’. Aku mencintai melihat kawan – kawanku kelabakan mencari raincoat di tengah serangan hujan lebat dadakan (sebenarnya, aku).
Aku mencintai tertawa lepas bersama mereka yang aku sayangi, di awal, tengah, puncak, ataupun akhir perjalanan di sisa – sisa tenaga akhir. Aku mencintai merebahkan diri di bumi dengan ketenangan suasana lautan awan, danau, ataupun hanya semak belukar di ketinggian. Segala hal yang ada disana, membuatku dengan tanpa perintah, jatuh hati.
Ceritanya capek, padahal engga. Kayaknya baru semeru yang nyampe basecamp dengan mood yang sama ketika berangkat : full of cekakak cekikik. Yaiyalah gimana ngga seneng, 4 hari di gunung disuguhi pekarangan surga. Ngecamp bener – bener dinikmati banget tanpa buru – bener dikejar waktu, jadwal bus, jadwal kreta, jadwal kerja. Inilah jeda rutinitas hidup yang sesungguhnya versiku.
Kalo kalian jeli perhatikan sikilku, ada 4 jari yang dibungkus kasa+plester, dan lagi belakang kanan kiri atas tumit, itu sebab mengapa akika turun pakai srandal. Kalo kalian cewek – cewek ngga pengen menipedi kalian rusaakkk, jangan kesini. Jadi kira – kira menurut kalian, ini gerbang masuk gunung apa? Aku yakin dibawah ini akan ada komentar ‘follback’.