Melihat Penyu Bertelur di Tengah Malam!

Salah satu pengalaman yang tak terlupakan dan tak terduga dapat dialami kapan saja. Contohnya Ashari Yudha yang tiba – tiba melihat penyu yang bertelur dengan penuh perjuangan. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat indah sekali dan juga menenangkan hati.

Disaat sedang asyik-asyiknya menikmati pantai, tiba-tiba penjaga pantai berteriak.

“Nanti kita cari penyu bertelur ya! Yang mau ikut sehabis makan malam kita berangkat.” teriak Penjaga.

Pulau Durai di Kepulauan Anambas memang merupakan salah satu lokasi berkembangnya penyu. Katanya, awal tahun 2000an dalam satu malam hampir 30 ekor penyu yang keluar bertelur. Hal itu membuatku semakin penasaran, karena sebelumnya aku tak pernah melihat penyu yang sedang bertelur di alam liar.

Malam semakin larut, tanda waktu untuk bertemu dengan penyu semakin dekat. Kami menyusuri pinggir pantai ditemani suara deburan pantai. Sungguh saat itu gelap sekali, hanya ditemani cahaya bulan dan lampu senter yang kami bawa. Maklum, Kepulauan Anambas belum seperti pulau Jawa yang listriknya sudah tersebar secara merata.

“Serrrrrrkk….Serrrrrrkk.” terdengar suara ada sesuatu yang mengeruk pasir. Kami mencoba mendekat dipandu oleh penjaga agar bergerak diam-diam. Tak disangka, seekor penyu besar sedang berusaha menggali lubang untuk telur-telurnya!

Aku memperhatikan perjuangan seekor penyu itu. Saat tenaganya habis menggali, penyu itu harus mengeluarkan telurnya. Setelah telurnya keluar, ia harus kembali mengubur telur dengan pasir yang baru saja ia gali. Gali lubang, tutup lubang.

Penyu termasuk binatang yang cukup lama menginjak umur dewasa, di usia 30 – 50 tahun baru penyu bisa bertelur. Siklus bertelur penyu juga sekitar 2 – 6 tahun sekali, tapi dalam masa itu bisa bertelur sebanyak 6 kali!

“Mana penyu yang lain mas? Kok cuma satu?” tanyaku.

“Kalau sekarang, palingan tiga sampai lima per malam, Mas. Udah banyak ditangkap sama nelayan liar.” jelas sang penjaga.

Memang, telur penyu dijadikan bahan makanan oleh beberapa penduduk setempat. Sayangnya, penyu semakin di ekploitasi dengan cara menjual telur penyu di pasaran. Bahkan, mereka dengan terang-terangan menjual telur penyu diatas kapal ferry. Ya, begitulah ketika urusan mengisi perut sudah berkata, tak ada yang bisa menghentikannya. Seharusnya, ada cara yang lebih baik dibanding seperti ini.