Frank Lampard frustrasi oleh penyimpangan Chelsea vs Arsenal

Frank Lampard frustrasi oleh penyimpangan Chelsea vs Arsenal

Manajer Chelsea, Frank Lampard, menyesalkan kesalahan pertahanan timnya saat bermain imbang 2-2 melawan Arsenal pada Selasa malam, mengatakan The Blues menderita karena kehilangan fokus pada fundamental mereka.

Hector Bellerin meraih equalizer terkesiap terakhir untuk Arsenal 10-orang di Stamford Bridge pada hari Selasa ketika pengunjung pulih dari kartu merah David Luiz babak pertama untuk mematok kembali The Blues dua kali dalam derby London berdenyut.

“Kamu harus melakukan dasar-dasarnya dengan benar. Dapatkan semua detail dengan benar. Kita salah, dengan yang pertama. Dan yang kedua lembut, lunak untuk bek kanan yang memotong masuk dan mencetak gol ke sudut bawah,” Kata Lampard. “Anda harus benar-benar nyata dan jujur ​​tentang hal itu bahwa mereka memiliki dua tembakan, breakaway di yang pertama dan yang kedua di akhir pertandingan, dan mereka mencetak dua gol.”

Lampard mengatakan timnya seharusnya memiliki kontrol yang lebih baik setelah kartu merah Luiz tetapi mengakui bahwa Arsenal mengambil inisiatif melawan saingan mereka.

“Itulah yang harus mereka lakukan dalam derby London,” kata Lampard. “Inisiatif itu harus berada pada kita untuk benar-benar kejam untuk melakukan hal benar, untuk menggerakkan bola dengan cukup cepat, mengambil peluang saat mereka datang. Saya pikir kami bergerak cukup cepat di kali tetapi tidak mengambil peluang kami ketika mereka datang. ”

Hasil imbang membuat Chelsea di tempat keempat dalam tabel tetapi akan menyesali kesempatan untuk mendapatkan tiga poin, terutama setelah kalah dari Newcastle pekan lalu.

“Kami berada di posisi keempat yang cukup bagus, tapi saya tahu dan kami tahu setidaknya ada 10 poin di papan tulis,” kata Lampard. “Kita semua harus melihat detail terakhir itu.”

Setelah pertandingan, pemain depan Chelsea Tammy Abraham mengalami cedera, dengan pemain 22 tahun berjalan dengan hati-hati ke ruang ganti. Lampard mengatakan anak itu menderita “ledakan di pergelangan kakinya” tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Dengan hasil imbang ini  Chelsea saat ini masih ada di peringkat 4 klasemen sementara, sedangkan Arsenal masih ada di urutan ke-10.

Mourinho Peringatkan Fans Chelsea

Chelsea kembali dipaksa menelan pil pahit di markas sendiri yakni Stamford Bridge kala menjamu Liverpool dalam lanjutan pertandingan Premier League Minggu malam WIB. The Blues dipaksa takluk dengan skor 1-2 dari The Reds di hadapan publik sendiri. Ironisnya, ini merupakan kekalahan beruntun bagi Chelsea karena sebelumnya mereka juga dibungkam oleh Valencia tengah pekan lalu di ajang Liga Champions.

Melihat hasil buruk yang diraih oleh mantan klubnya, Jose Mourinho lantas memberi peringatan kepada seluruh fans Chelsea. Pelatih asal Portugal itu menegaskan bahwa fans Chelsea tidak boleh membiasakan diri terhadap kekalahan yang didapatkan oleh timnya karena hal itu akan merusak mentalitas klub di masa depan.

Mourinho bisa menyampaikan peringatan seperti itu karena ia menyadari bahwa saat ini sebagian dari fans The Blues sudah dapat memaklumi kekalahan Chelsea. Hal itu terjadi karena fans Chelsea menyadari bahwa saat ini skuat yang dimiliki oleh manajer Frank Lampard tidak cukup bagus untuk bersaing di papan atas usai ditinggalkan oleh Eden Hazard di bursa transfer musim panas lalu dan kini lebih banyak mengandalkan pemain muda.

Lampard sejatinya mampu menghadirkan permainan bagus bagi Chelsea sejauh ini. Hal itu lantas menjadi alasan untuk menghibur diri bagi fans Chelsea jika timnya menelan kekalahan. Namun Mourinho tidak sependapat dengan hal itu karena ia menganggap bahwa Chelsea tetaplah merupakan salah satu klub besar sehingga mereka wajib untuk terus memperjuangkan kemenangan dalam setiap pertandingan.

“Saya berharap agar mereka tidak terbiasa dengan kekalahan. Itu akan menjadi hal yang sangat penting. Anda tidak bisa mencoba menerima kekalahan hanya karena Anda menilai tim telah bermain dengan baik dan pemain telah memberikan yang terbaik dalam pertandingan,” ungkap Mourinho.

“Saya kira jika hal itu berubah menjadi kebiasaan, maka klub besar akan berhenti menjadi sebuah klub besar. Ini memperlihatkan bahwa semua orang telah siap untuk melihat hasil apapun yang akan didapatkan sepanjang musim ini di bawah arahan manajer yang sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa menjadi salah satu manajer papan atas,” tegas pelatih dengan julukan The Special One itu.

LEICESTER IMBANG 0-0 LAWAN CHELSEA

Hasil akhir yang buruk membuat Leicester dan Chelsea menang, karena kedua belah pihak bermain imbang 0-0 di pertandingan terakhir musim ini.

Ross Barkley seharusnya membuka skor awal untuk Chelsea ketika Jorginho menyobek bola di atas pertahanan Leicester untuk ditemani gelandang tengahnya tetapi tendangannya yang keras diblok oleh dada Kasper Schmeichel.

Cesar Azpilicueta tergelincir tidak hanya sekali, tetapi 2 kali untuk memungkinkan Jamie Vardy berlari pada tujuan tetapi ketika saat krisis datang dia mengirim umpan buruk ke Youri Tielemans, yang tidak bisa membuat peluang yang berarti dari sudut yang buruk, memungkinkan Willy Caballero kesempatan. untuk menyimpan.

Peluang terbaik dari periode pembukaan jatuh ke Gonzalo Higuain setelah kerja keras antara Marcos Alonso dan Willian memungkinkan yang terakhir mengirim umpan melintasi kotak jarak 6 yard tetapi pemain berasal Argentina itu mengaburkan peluang dengan gawang yang menganga.

Ada perpisahan yang menyenangkan untuk Leicester karena Danny Simpson dan Shinji Okazaki dibawa untuk penampilan terakhir mereka, banyak apresiasi dari para pendukung tuan rumah.

Untuk Chelsea, Eden Hazard akhirnya datang di babak kedua, berpotensi untuk terakhir kalinya seiring rumor tentang masa depannya terus berlanjut.

Tielemans memiliki kesempatan untuk memenangkan pertandingan pada malam hari ketika dia menemukan ruang di tepi area penalti tetapi dia menghancurkan tembakan patuh yang tinggi dan lebar.

Babak kedua memiliki perasaan santai untuk itu, dengan kurangnya kualitas di sepertiga akhir.

Fabregas sebut Jorginho diperlakukan seperti anak sendiri oleh Sarri

Cesc Fabregas nampaknya memiliki kesan yang tidak menyenangkan mengenai pengalamannya untuk bermain di bawah asuhan Maurizio Sarri. Dirinya menyebut kalau sang manajer adalah satu alasan mengapa dirinya meninggalkan Chelsea.

Total empat gelar yang sudah ia persembahkan dalam lima musim berkarir bersama dengan Chelsea, dan dua diantaranya merupakan dari Liga Premier. Berkat hal itu, posisinya di lini tengah tidak dapat tergantikan meski Chelsea sering melakukan pergantian manajer.

Namun semuanya tidak lagi sama saat Chelsea berada diasuhan Maurizio Sarri, pada musim panas lalu Cesc Fabregas mengaku kesempatan bermainnya perlahan memudar sehingga harus merelakan dirinya ke Monaco pada bulan Januari lalu.

Sarri didatangkan dari Napoli dengan satu pemain andalannya semasa di Napoli, Jorginho. Pemain satu ini dinilai sebagai pemain yang paling paham mengenai skema yang dibawa oleh sang pelatih, atau yang kerap kali dikatakan Sarriball.

Jorginho tidak dapat tergantikan, bahkan N’Golo Kante harus tergeset dari posisi gelandang tengah yang biasa ia tempati. Tak lain dan tak bukan hanya untuk memberikan ruang pada Jorginho.

Publik yang mengkritis habis Sarri karena hal tersebutpun disambut dengan serentetan hasil buruk, Fabregas akhirnya mengungkapkan ketidaksukaannya pada Sarri atas sikapnya yang pilih kasih.

Dengan perlakuan tersebut, Fabregas merasa kesulitan untuk dapat tempat di Chelsea, mau sebaik apapun kualitas yang dirinya tunjukkan dalam sesi latihan hasilnya akan tetap sama saja. Sehingga terpaksa dirinya meninggalkan Stamford Bridge.

Dengan kekayaan Fabregas sebagai pemain, dirinya kini menjadi salah satu pemain utama di Monaco, dirinya sama sekali tidak menemukan kesulitan untuk mendapatkan tempat di AS Monaco.

Sindiran Maurizio Sarri Kepada Awak Media

Manajer asal Chelsea, Maurizio Sarri angkat bicara mengenai kabar pemecatan dirinya dari klub yang diasuhnya. Dirinya berpendapat bahwa kabar yang menyebar di media memang sudah terlalu berlebohan dan bukanlah pemberitaan yang benar adanya.

Dalam dua pekan terakhir ini, pemberitaan pemecatan Sarri sangatlah ramai diberitakan. Kabar itu mencuat saat Chelsea harus mengalami beberapa kali kekalahan dalam kurun waktu sebulan terakhir sehingga posisi mereka diklasemen sementara harus turun keposisi keenam.

Berdasarkan laporan yang menyebar, Sarri akan dipecat jika Chelsea harus mengalami kekalahan saat kontra Tottenham Hotspurs. Tetapi pemberitaan tersebut tidaklah menjadi masalah untuknya karena Chelsea berhasil menngalahkan Hotspurs dengan skor akhir 2 – 0 di Stadion Bridge.

Sarri menyatakan bahwa media terlalu membesar-besarkan kabar pemecatan dirinya. Dilansir dari situs Resmi Chelsea, Sarri menyakan, “Dampak dari pemberitaan ini lebih tergantung kepada awak media daripada keklub”.

Sarri juga menegaskan bahwa dirinya saat ini tidak dalam keadaan yang harus dipecat seperti pemberitaan yang menyebar belakangan ini.

Sarri menyatakan, “Saya berbicara dengan pihak manajemen klub sudah sebanyak dua atau tiga kali beberapa akhir terakhir ini dan pembicaraan yang kami bahas tidak seperti pemberitaan yang media beritakan”,

Saya merasa kalian tidak menuliskan pemberitaan yang bear dalam penelitian yang kalian lakukan, namun saya sendiri tidak tahu mengapa hal tersebut bisa terjadi. Jika saja kalian menuliskan berita yang benar adanya, pasti tidak akan terjadi masalah yang besar untuk saya”, tutup Sarri.